Medan, mengawali tulisan ini penulis berangkat dari sebuah hadist yang kemudian menjadi ide yang penulis jadikan sebagai judul.
عن أَبِيْ حَمْزَة, أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ خَادِمِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ) رَوَاهُ اْلبُخَارِيّ وَمُسْلِمٌ
Dari Abu Hamzah, Anas Bin Malik ra. Pembantu Nabi ﷺ. Dari Nabi ﷺ Beliau bersabda "Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri". (Hr. Bukhori & Muslim)
Ketika tidak tergerak hati kita sebagai muslim melihat penjajaan dan penindasan terhadap saudara kita di Palestina maka iman kita perlu di pertanyakan.
Bahkan ada beberapa di antara kita yang terdoktrin oleh fitnah israel seperti fitnah terorisme.
Ketika rumah dan negara bahkan agama kita di jajah, lalu kita melakukan pembelaan, apakah pantas itu dikatakan sebagai teroris?
Kalau memang definisi teroris itu seperti demikian, apakah Soekarno, Imam Bonjol, Bung Tomo, pangeran Diponegoro dan pahlawan Nasional lainnya juga kita sebut teroris?
Lalu apa kabar dengan pembantaian umat Islam di Palestina oleh Israel?
Mengapa tidak satupun negara Barat yang mengatakan mereka (Israel) teroris?
Berapa banyak intimidasi terhadap umat Islam di beberapa negara namun tidak pernah mereka di sebut sebagai teroris.
Aksi peduli Palestina adalah cara terlemah kita sebagai muslim dan manusia.
Jangan biarkan saudara kita diintimidasi dan dijajah kemerdekaannya.
Salah satu Aksi peduli Palestina dengan beberapa komunitas oleh penulis.
Jika hari ini blogg/tulisan kita belum jadi sorotan dunia, maka teruslah membela Palestina dengan aksi aksi lain.
Sehingga tidak ada alasan untuk tidak menyuarakan kebenaran.
#savePalestina
Penulis: Willi Rahim Marpaung, S.Pd





.jpeg)